Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses seluruh murid. Dewasa ini, sudah banyak sekolah-sekolah yang menyediakan layanan internet di lingkungan sekolah untuk membantu murid dalam belajar. Bahkan ada sekolah yang menyediakan fasilitas wireless fidelity (wifi) sehingga murid dapat mengakses internet dimana saja selama masih di lingkungan sekolah menggunakan alat elektronik yang mempunyai koneksi wifi. Sungguh kemajuan teknologi yang pesat. Akan tetapi apakah dengan penggunaan teknologi di sekolah seperti ini tidak akan menimbulkan kesenjangan sosial yan membedakan antara si miskin dan si kaya?
Dalam sebuah studi oleh National Association of AEducational Progress, hampir sepertiga dari murid berkilit putih memiliki komputer sendiri, sedangkan murid Latino dan Afrika Amerika hanya sebesar seperlima (Sutton, 1991).
Berikut ini beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan penggunaan komputer (Gipson, 1997; Sheffield, 1997):
- Saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis.
- Gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif untuk semua murid dari semua latar belakang gender, etnis, dan kultural.
- Beri murid informasi tentang pakar dari latar belakang gender dan etnis yang berbeda yang menggunakan teknologi secara efektif di dalam kehidupan dan karir mereka.
- Bicaralah dengan oang tua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer di rumah. Cari cara bagaimana agen pemerintah dan komunitas dapat membantu pendanaan untuk membeli komputer untuk murid Anda yang berasal dari keluarga miskin.
Pada dasarnya, penggunaan komputer dan internet di sekolah itu baik karena tujuannya untuk membantu murid dalam proses belajar. Akan lebih baik jika sekolah tersebut memiliki fasilitas komputer-komputer yang mencukupi untuk digunakan para murid paling tidak minimal sejumlah murid dalam satu kelas sehingga murid yang tidak mempunyai komputer tidak perlu minder dan kesenjangan sosial bisa sedikit diatasi.
Daftar Pustaka
Santtrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta
No comments:
Post a Comment